Podcast 'Mr. Koronis' Kupas Sosiologi Keluarga dalam Komunikasi: Lebih dari Sekadar Bicara
Sosiologi keluarga menawarkan lensa untuk memahami bagaimana konsep seperti, peran, status dan juga norma keluarga yang secara tak sadar mewarnai setiap komunikasi dalam ruang keluarga.
Bukan hanya sekadar bertukar informasi, komunikasi dalam keluarga sebagai dasar yang membangun ikatan serta memelihara nilai-nilai . Dari perspektif sosiologi keluarga, masyarakat dapat mengetahui bagaimana sistem komunikasi yang terbentuk menjalankan fungsinya dengan baik.
Dalam podcast yang dipandu oleh Sekretaris Jurusan Jurnalistik Arham Selo atau Mr. Koronis sebutan podcastnya, ia mengangkat isu mengenai sosiologi keluarga dalam komunikasi. Tentunya membahas mengenai keluarga, isu ini sangat penting untuk dibelah karena konsep ini berkaitan dengan bagaimana bentuk komunikasi yang diperlukan dalam lingkup keluarga.
Pada podcast tersebut, Mr. Koronis menjelaskan bahwasannya sosiologi lahir melalui hubungan masyarakat dan keluarga yang mengalami perubahan.
"Ilmu sosiologi itu sangat intens dengan keluarga, tentunya bukan hanya dari aspek biologis dan psikologis semata, tetapi dia lebih kepada bagaimana hubungan antara keluarga dan masyarakat yang tentunya selalu mengalami perubahan,"
Berkaitan dengan isu sosiologi keluarga dalam komunikasi, podcast tersebut juga mengundang Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Alauddin Makassar, Syamsuddin AB sebagai narasumber.
Dalam bincang-bincang tersebut, Syamsuddin AB menyinggung mengenai pola keluarga dari aspek sosiologi.
"Tentu pola keluarga itu harus dibina dengan baik, ada fungsi keluarga, ada fungsi agama. Dimana keluarga ini menjadi tempat pertama ditanamkan nilai-nilai agama. Fungsi cinta kasih, keluarga sebagai tempat menyalurkan cinta dan kasih sayang," jelas Syamsuddin AB pada podcast.
Sosiologi keluarga dari aspek komunikasi ini berperan penting, sebab keluarga merupakan satu-satunya lembaga sosial yang diberi tanggung jawab untuk mengubah suatu organisme biologis menjadi manusia.
Tidak hanya itu, di akhir podcast Mr. Koronis menambahkan kewajiban dan hak manusia tentunya berbeda, ini sesuai dengan tingkat statifikasi masing-masing.
Penulis :Nurul Tri Amelia
Komentar
Posting Komentar