Komunikasi Kepemimpinan PORE’: Pilar Utama Menjadi Pemimpin Hebat
Kepemimpinan yang efektif tidak hanya bergantung pada visi dan strategi, tetapi juga sangat ditentukan oleh kemampuan komunikasi yang dimiliki seorang pemimpin. Dalam video berjudul "Komunikasi Kepemimpinan PORE’" yang diunggah oleh Arham Selo Channel, MR. KORONIS menguraikan empat pilar utama yang harus dikuasai oleh pemimpin agar dapat menjadi sosok yang hebat dan berpengaruh. Konsep ini dirangkum dalam istilah PORE yang berarti hebat dalam bahasa Bugis.
Empat Pilar Komunikasi Kepemimpinan PORE
Pionir
Pemimpin harus menjadi pelopor dan contoh teladan bagi bawahannya. Sikap integritas dan konsistensi dalam bertindak membuat pemimpin dihormati dan dipercaya. Pionir juga berarti pemimpin harus berani mengambil inisiatif dan menjadi yang pertama dalam menghadapi tantangan.
Organisator
Kemampuan mengorganisasi adalah kunci agar visi dan misi dapat dijalankan secara sistematis. Pemimpin harus mampu mengelola sumber daya manusia dan berbagai elemen organisasi secara efektif, menciptakan sinergi, serta membangun komunikasi yang menyatukan seluruh anggota tanpa diskriminasi.
Romantis
Dalam konteks kepemimpinan, romantis bukan hanya soal asmara, melainkan sikap penuh perhatian, empati, dan komunikasi yang menyenangkan. Pemimpin yang romantis mampu menciptakan suasana kerja yang harmonis, membangun kepercayaan, dan menginspirasi melalui kata-kata yang santun serta perilaku yang mengayomi.
Empati
Pilar terakhir adalah empati, yaitu kemampuan pemimpin untuk memahami dan merasakan kondisi bawahannya. Dengan empati, pemimpin dapat menyesuaikan gaya komunikasi dan kebijakan agar sesuai dengan kebutuhan dan perasaan tim, sehingga meningkatkan motivasi dan loyalitas.
Pentingnya Komunikasi dalam Kepemimpinan
Komunikasi dalam kepemimpinan berfungsi sebagai jembatan utama antara pemimpin dan bawahan. Fungsi komunikasi ini meliputi:
Fungsi Informatif: Menyampaikan informasi yang tepat, akurat, dan tepat waktu agar seluruh anggota organisasi memahami tugas dan aturan yang berlaku.
Fungsi Regulatif: Menyampaikan peraturan dan kebijakan yang harus dipatuhi untuk menjaga kedisiplinan dan keteraturan organisasi.
Fungsi Persuasif: Memengaruhi dan memotivasi bawahan agar bersedia mengikuti visi dan misi organisasi.
Fungsi Integratif: Membangun kesatuan dan keharmonisan dalam tim melalui komunikasi yang efektif.
Strategi Komunikasi Pemimpin yang Efektif
Menurut berbagai studi dan praktik kepemimpinan, komunikasi yang efektif harus direncanakan dengan baik dan disampaikan secara berulang untuk memperkuat pemahaman. Beberapa langkah yang disarankan meliputi:
- Menetapkan tujuan dan hasil yang diharapkan dari komunikasi.
- Menjelaskan proses dan tenggat waktu dengan jelas.
- Menyediakan sumber data yang relevan.
- Memberikan detail tambahan yang diperlukan.
- Mengulangi pesan agar semakin dipahami oleh penerima.
- Komunikasi Formal dan Informal dalam Organisasi
Dalam organisasi, komunikasi pemimpin tidak hanya berlangsung secara formal melalui saluran resmi seperti komunikasi ke bawah, ke atas, horizontal, dan lintas saluran, tetapi juga informal yang terjadi antar anggota tanpa memperhatikan hirarki. Kedua jenis komunikasi ini harus dikelola dengan baik agar tidak mengganggu jalannya otoritas dan aliran informasi dalam organisasi
Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang mampu menguasai komunikasi secara menyeluruh, menggabungkan keempat pilar PORE yaitu pionir, organisator, romantis, dan empati. Dengan komunikasi yang efektif, pemimpin dapat menginspirasi, memotivasi, dan menggerakkan timnya menuju pencapaian visi dan misi organisasi. MR. KORONIS mengajak para pemimpin dan calon pemimpin untuk terus mengasah kemampuan komunikasi sebagai fondasi utama dalam memimpin dengan hati dan kepala.
Penulis : Siti Salsabila
Komentar
Posting Komentar