Autobiografi Taufik Hidayat (50500122022)
Nama saya Taufik, dan saya lahir di Manokwari yap di Papua Barat. Lalu pindah ke Pulau Sulawesi tepatnya (SULSEL) orang tua saya adalah pedagang di pasar tradisional. Ayah dan Ibu saya menjual sembako kalau orang sini bilangnya campuran, . Dalam perjalanan hidup ini, saya belajar banyak dari pengalaman membantu orang tua di pasar hingga saat ini.
Meskipun sibuk membantu di pasar, orang tua saya selalu menekankan pentingnya pendidikan. Mereka ingin agar saya tidak hanya menjadi pedagang seperti mereka, tetapi juga memiliki pengetahuan yang lebih luas. Saya bersekolah di SD negeri terdekat, dan meskipun terkadang lelah setelah seharian di pasar, saya selalu berusaha untuk belajar dengan giat.
Setelah lulus dari SD, saya melanjutkan ke SMP di dekat rumah nenek saya, jadi kalau pergi sekolah jalan kaki atau biasa naik motor juga kalau tidak di pakai orang rumah, di SMP saya orangnya kurang aktif dan malas bergaul nilai juga biasa-biasa saja nothing special.
Lalu saya masuk SMA yang katanya favorit di GOWA SMAN 1 GOWA (salis) diliat dari SMP nilai saya yang biasa-biasa saja pas SMP, ada rasa penyesalan kenapa tidak belajar lebih keras pas SMP, karena pas pendaftaran disalis dengan menggunakan nilai akademik , saya dinyatakan tidak lulus wkwkw , tetapi untungnya ada sistem zonasi dan rumah nenek saya lebih dekat dengan salis yang berjarak sekitar 300an meter dengan itu saya lulus dengan sistem zonasi disalis .
Masuklah disalis kelas IPA 1 di sekolah saya aktif ekskul futsal , walaupun ada perubahan pas smp tapi permainan futsal saya yang biasa-biasa saja , makanya saya sering jadi camat saja atau cadangan mati tiap pertandingan ,tapi kadang main kalau waktunya udah mau habis , disitu saya berpikir kayaknya kurang cocok di futsal jadi pas naik kelas 2 saya keluar dari ekskul tersebut, lalu fokis bergaul dan relasi dengan teman sekelas lainya.
Singkat cerita lulus SMA bingung mau kuliah atau daftar yang lain, tapi pas lulus di tahun 2021 orang tua saya menyuruh saya daftar abdi negara, entah mengapa teman- teman saya banyak yang daftar, tapi ada suatu hal dan lainya , maka dari itu saya milih Kuliah saja yaitu ikut SBMPTN , waktu itu pilihan saya di kampus merah (UNHAS) dengan jurusan Ilkom dan HI, kok anak IPA milih soshum karena pas SMA kayaknya kurang suka itung itungan, Maka dari itu saya menghindari matematika dan sejenisnya.
Tiba lah hasil tes pada saat itu 2021 dua jurusan yang saya pilih tidak ada yang lolos , lalu saya mencoba peruntungan lain yaitu daftar Mandiri di UNM dengan jurusan Sosiologi , lalu dinyatakan tidak lulus lagi , maka dari itu orang tua saya menyarankan kedinasan atau sekolah kedinasan, Tapi katanya coba di tahun depan 2022 karena saya juga bingung mau jadi apa , serta tidak punya plan yang bagus pas SMA mau jadi apa setelah lulus, Akhirnya memutuskan Gap year Setahun.
Di tahun 2022 akhirnya tiba juga babak baru yaitu les , di tempat les yang berisikan 10-15 orang dalam ruangan tersebut , dan fun fact saya pp (pulang pergi) dari Gowa – Maros, tidak tahu juga kenapa ibu saya menyuruh saya les ke tempat itu ,padahal ada cabangnya di Makassae. Ditempat les itu saya belajar banyak hal kami di tuntut layaknya seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) , mengerjakan soal seperti TWK , TIU , TKP, TES Koran Dan Jasmani, untuk seleksi Sekdin (sekolah kedinasan) selama 6 bulan.
Tiba lah hari pas tes , dites tersebut mengenakan pakaian hitam putih, sepatu hitam serta kartu tes , tes itu saya memilih sekolah kedinasan Poltekbang ( Politeknik Penerbangan) dengan jurusan mesin , sembari ikut tes saya pun daftar SBMPTN dengan mengambil jurusan Ikom di UNHAS dan Jurnalistik di UINAM, disini tes SBMPTN saya tidak terlalu berharap bahwa akan lulus di SBMPTN, justru yang sekolah kedinasan ingin sekali masuk kesana, entah lah takdir berkata lain nilai saya kurang mencukupi bukan tidak lulus, cuman kurang.
Disitu saya sudah tidak ada harapan terus besok pengumuman tes SBMPTN udah skeptis duluan pasti tidak lulus jadi saya tidak ngecek , hingga tengah malam teman saya mengabari bahwa saya lulus di UINAM dengan Jurusan JURNALISTIK. Dan disnilah saya hampir genap 6 semester. Sekian.
Komentar
Posting Komentar