PERJALANAN HIDUPKU

Hai, perkenalkan nama saya Yuliana atau kerap di sapa Yuli atau Nana, lahir di Bolabakka, 04 Januari 2004. Sedari kecil saya tumbuh bersama orang tua yang sangat menyayangiku yakni dari pasangan Ibu Masrah dan Bapak Sunusi. Saya merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, 1 laki-laki yang bernama Mansur dan 2 kakak Perempuan yang bernama Lilis Suciani dan Yuliastuti. Ketiga saudaraku saat ini telah berkeluarga, kini tersisa saya satu-satunya yang masih gadis dan mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan.

Saya lahir dari keluarga yang sederhana. Ayah yang bekerja sebagai petani terkadang juga ia turun ke laut untuk mencari ikan. Sedangkan Ibu seorang Wiraswasta sekaligus Ibu Rumah Tangga. Tetapi, orang tua saya memiliki usaha yang sudah berjalan selama puluhan tahun yakni Dekorasi Pengantin, atau dalam Bahasa Bugis sering dikenal dengan sebutan Indo’botting. Ini menjadi mata pencaharian sampingan untuk menghidupi kehidupan sehari-hari kami di rumah. Sejak kecil kami selalu di ajarkan untuk selalu baik dan bertutur kata yang sopan kepada orang lain terutamanya kepada orang yang lebih tua dari saya.

Di usia 5 tahun, saya sudah mulai belajar di Taman Kanak-kanak (TK) Bhayangkari, dan pada tahun 2010 dilanjutkan dengan duduk di bangku sekolah dasar di SD Negeri 182 Bulete. Kesenangan yang saya tekuni selama di sekolah yakni menggambar. Sejak duduk di bangku SD, saya sudah termasuk murid yang sangat tekun dan pintar dalam belajar terutamanya dalam Matematika dan Bahasa Indonesia, hingga diberikan kepercayaan untuk ikut lomba antar sekolah, tapi sayang itu tidak berhasil mendapatkan juara tapi tidak berkecil hati sedikitpun. Tidak berhenti disitu saya berusaha keras untuk selalu belajar membaca, menulis, maupun menggambar.

Sejak SD, saya selalu mendapat peringkat di kelas walaupun cuman menempati posisi peringkat 3, tapi saya bangga atas pencapaian usaha selama ini. Tetapi, dulu saya sangat dibeda-bedakan oleh teman, bahkan mereka sampai membully , karena mereka beranggapan bahwa kami ini kotor, miskin, bodoh dan jelek sehingga mereka tidak mau berteman dengan anak seperti itu. Tapi, saya tidak menghiraukan perkataan mereka dan fokus belajar dengan giat demi memndapatkan masa depan yang cerah.

Sewaktu kecil, saya bercita-cita ingin sekali menjadi guru, karena melihat banyak sekali anak-anak yang ingin sekali bersekolah tapi terhalang oleh ekonomi keluarganya. Dari situlah muncul niat untuk mengajar anak-anak yang butuh edukasi serta sangat senang melihat anak kecil dan bisa bermain bersamanya.

Masa kanak-kanakku di isi dengan bermain di sawah dan berkeliling desa dengan sepeda bersama teman-teman. Namun, keinginan untuk belajar selalu menyala dalam diri ini. Saya selalu menjadi siswa yang tekun di sekolah, meski sering kali hanya memiliki buku pelajaran yang terbatas.

Jika sedang hari libur, kami selalu ikut bersama ayah ke sawah, walaupun terkadang selalu bikin keributan, tetapi merasa senang bisa berjalan-jalan hingga membantu memetik sayur-sayuran yang sudah layak di ambil dan di masak dirumah. Saya anaknya suka sekali cengeng jika di tinggal sendirian dirumah selalu ingin ikut kemanapun ibu atau ayah pergi

Setelah naik sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah, perasaan gugup dan takut terasa menghantui. Namun nyatanya tidak, semuanya berbalik dan malah merasa banyak memiliki teman dan tidak ada yang membanding-bandingkan lagi. Saya merasa sangat senang sebab bisa bergaul dengan teman sebayaku, tetapi rasa semangat akan terus belajar tidak akan pernah pudar. Sangat bersyukur bisa di kelilingi teman-teman yang sangat ramah dan guru-guru yang baik, serta ketiga saudara saya alumni dari madrasah ini juga, dan mereka terkenal sebagai siswa siswi berprestasi di kelasnya. Dan siapa sangka, saya bisa seperti mereka dan itu sangat bersyukur karena bisa membawa nama baik orang tua di sekolah. Saya dikenal murid yang berprestasi, dan saya berhasil meraih peringkat 1 d kelas selama 3 tahun berturut-turut tanpa di lengserkan sedikitpun dan merasa bangga karena bisa mendapatkan piagam penghargaan itu dan itu merupakan suatu pencapaian yang tidak akan pernah terlupakan.

Seiring berjalannya waktu, ketika sudah memasuki ujian kelulusan mulai berpacaran dengan seseorang dan itu membuat pikiran tidak fokus dalam belajar, karena di butakan cinta akibatnya nilaiku rendah di ujian kelulusan. Dan setelah menyelesaikan pendidikan menengah, dan dilanjutkan untuk masuk ke pesantren yang di kenal dengan nama Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka, dengan tujuan agar bisa kembali ke jalan yang benar, tetapi waktu itu keluarga memutuskan untuk tidak mondok karena biayanya terbilang cukup lumayan lagipula jarak dari rumah ke pesantren tersebut terbilang dekat walaupun tidak terlalu dekat . Selama sekolah disana kukira bakalan menjadi lebih baik, tetapi malah sebaliknya. Dengan yang usaha keras kembali belajar tetapi entah mengapa perasaan itu kurang yakin untuk bisa melakukannya.

Tetapi berusaha yakin bahwa dengan tekad dan kerja keras, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Beriring berjalannya dengan waktu saya semakin bingung akan cita-cita yang tadinya ingin menjadi guru malah ingin sekali menjadi sastrawan. Sejak MTS dulu sudah sangat menyukai Bahasa inggris hingga sampai sekarang dan ingin sekali bisa berjalan-jalan ke luar negeri.

Saya memiliki teman seperjuangan yang sama-sama memiliki tujuan yang sama dan siapa sangka kami memimpikan untuk masuk di Universitas yang sama, dengan sangat bangga bisa menjadi teman mereka walau sedikit menjengkelkan tetapi setidaknya mereka sangat berarti dalam hidupku hingga sekarang. Kami berjuang bersama-sama hingga akhir dan dan mengikuti tes ujian masuk Universitas. Suka duka telah dilalui bersama, awalnya kami tidak yakin bakalan lolos, tapi nyatanya Tuhan telah menjawab doa kami . Dan Alhamdulillah semua dinyatakan lolos di Universitas yang sama walaupun berbeda jurusan tetapi setidaknya masih ditakdirkan untuk bersama hingga saat ini.

Di tanggal 26 juni 2022, pengumuman SBMPTN dan saya dinyatakan lulus di Kampus II UIN Alauddin Makassar dengan prodi Jurnalistik dan itu merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi kami sekeluarga, walaupun program studinya bukan jurusan yang di minati tapi setidaknya itu masih diberi kesempatan untuk berkuliah dan bisa melakukan yang terbaik nantinya. Dan tepat di tanggal 30 Juni 2024 hari pengumuman UMPTKIN yang sempat saya ikuti dan disitu juga dinyatakan lulus di kampus yang sama tapi dengan program studi yang berbeda yakni Aqidah dan Filsafat Islam, sehingga perasaan bingung akan memilih program studi yang mana karena ini menyangkut dengan masa depan nantinya , dan akhirnya saya berinisiatif untuk menghubungi wali kelas saya waktu di pondok, dan beliau memberikan nasehat dan masukan sehingga saya mantap dengan keputusan untuk memilih Jurusan Jurnalistik.

Saya merantau dan tinggal bersama keluarga ibu di Gowa, sudah sangat banyak cobaan yang kulewati untuk melewati masa-masa sulit selama tinggal dan berkuliah disini, tetapi tidak pernah menyerah karena saya selalu ingat orang tua di kampung yang banting tulang hanya untuk mencari nafkah untuk membiayai kuliah. Semenjak merantau saya sangat jarang menghubungi orang tua d kampung, bahkan disaat sedang krisis. Karena takut mereka akan khawatir walaupun setiap saat selalu memikirkan dan merindukan mereka.

Seiring berjalannya waktu, kini sekarang duduk di semester 5. Mau mengeluh tapi sudah tidak ada lagi gunanya kecuali berusaha dan sabar menjalani semuanya sampai selesai. Meski awalnya menantang, dengan terus belajar dan berkembang dalam dunia kewartawan. Saya berharap semoga bisa menemukan jati diri yang hilang dan bisa menjadi wartawan yang sukses nantinya. Dan akan terus berusaha keras untuk mengembangkan diri dan meraih impian-impian baru saya. Karena yakin bahwa dengan tekad dan kerja keras, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini

 


Penulis Kreatif : YULIANA

NIM : 50500122029

JUR/SMS : JUR-A 22 / SEMESTER 5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sydney Australia: Tuntas Sudah Dua Puluh Tahun Mengemban Harapan Ayah Mertuaku, alm. H. Abdul Kadir Yanggi, S.Ag.

Biografi Idhan Galib (Kepala Sekolah MtsN Negeri Pinrang)

Biografi Saefullah Nur Muhammad, S.E.