Bendung Benteng Jejak Peninggalan Kolonial Belanda


Bendung adalah kontruksi yang dibangun untuk meninggikan muka air sungai dan mengalirkan sebagian aliran air sungai yang ada ke arah tepi kanan dan tepi kiri sungai untuk mengalirkannya ke dalam saluran melalui sebuah bangunan pengambilan jaringan irigasi. Sedangkan, Bendungan adalah sebuah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atautempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan DAM juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Bendung Benteng merupakan sebuah bangunan Bendungan yang terletak di Desa Benteng, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan. Bendungan berjarak sekitar 20 KM sebelah utara dari pusat kota Pinrang. Berdiri sejak tahun 1936-2024 kini Bendungan Benteng berumur 88 tahun. Pada tahun 1927, sebuah survei yang di pimpin oleh Frama dilakukan dilokasi induk pembangunan Bendung Benteng mulai pengerjaan yang di pimpin oleh Ir. H. M. Farway. Bendung Benteng selesai dibangun pada tahun 1939. Disebutkan Bendungan benteng banyak memiliki sejarah karena dibangun dimasa kolonial belanda, dan dibangun dengan sistem kerja rodi atau kerja paksa tanpa istirahat, konon demi membangun bendungan, menurut cerita banyak rakyat yang mati dalam pembangunan bendungan ini dan dijadikan sebagai bahan material dalam pembangunan bendungan.

Bendungan benteng juga termasuk salah satu cagar budaya yang telah di inventariskan oleh balai pelestarian cagar budaya makassar dengan nomor 874 yang menurut undang-undang nomor 11 tahun 2010 telah memenuhi syarat sebagai bangunan cagar budaya sehingga harus dilindungi dan dijaga kelestariannya.Bendungan ini juga mampu mengairi 62.203 hektar persawahan Kabupaten Pinrang. Bahkan air dari bendungan ini dialirkan ke daerah tetangga seperti Kabupaten Sidrap hingga Kabupaten Wajo.

Bendung Benteng diditribusikan oleh tiga saluran induk yaitu saluran Pekkabata yang disalurkan pada Kabupaten Polmas dan diairi maksimal 5.445 Ha, saluran Sawitto dimana disalurkan pada Kabupaten Pinrang dan diairi maksimal 39.000 Ha, saluran Rappang ini menyaluri Kabupaten Sidrap dan diairi maksimal 17.000 Ha.

Saluran terbuka yaitu pada pukul 19.40 WITA dan saluran tertutup pada pukul 16.00 WITA. Pada Bendungan terdapat 2 macam saluran yang pertama saluran tertutup yaitu Pipa yang kedua saluran terbuka yaitu air yang mengalir terus menerus dengan skala banyak, seperti Ruak yang ada di sebelah kiri. Bendung Benteng ada dua Ruak, yaitu Ruak bagian kanan dan Ruak bagian kiri. Ruak bagian kanan berfungsi sebagai bantuan, untuk Ruak bagian kiri berfungsi sebagak irigasi dan sebagai air minum untuk wilayah yang diairi.

Ringkasnya, dengan adanya pembangunan bendungan memang memberikan dampak positif terhadap produktivitas pertanian, ketahanan irigasi, dan juga mendorong penurunan angka kemiskinan. Selain itu Bendungan Benteng, memainkan peran penting dalam manajemen sumber daya air. Lebih dari sekadar struktur fisik, bendungan Benteng memiliki beragam fungsi yang mendukung kehidupan manusia, lingkungan, dan ekonomi. Bahkan Juga bendungan Benteng termasuk kategori bendungan layak menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air Bendungan adalah struktur yang dirancang untuk menyimpan air dan mengatur aliran air guna menghasilkan energi listrik melalui tenaga air.

Penyediaan Air Irigasi, sistem irigasi yang terhubung dengan bendungan memungkinkan distribusi air ke lahan pertanian secara teratur. Ini membantu meningkatkan produktivitas tanaman dan menjaga keberlanjutan pertanian. Pengendalian Banjir, Bendungan dirancang untuk mengatur aliran sungai dan mengurangi risiko banjir. Mereka dapat menahan volume air yang tinggi dan mengontrol aliran air ke daerah hilir, mengurangi dampak banjir yang merusak.

Selain itu, Bendungan Benteng Juga di kenal masyarakat Pinrang Sebagai Sarana Edukasi Dan Objek Wisata Sejarah. Jika datang ke Bendungan Benteng ini, pengunjung bisa melihat derasnya air mengalir. Saat melintas di jembatan di atas bendungan, pengunjung bisa merasakan sensasinya. Salah satunya terhempas percikan air yang bisa mengenai tubuh pengunjung.

Bendungan Benteng di Kabupaten Pinrang merupakan salah satu contoh bagaimana infrastruktur dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Dari asal mula usulnya yang sederhana, bendungan ini kini telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial. Meskipun terdapat tantangan yang harus dihadapi, seperti isu relokasi dan pemeliharaan, komitmen. Keberadaan Bendungan Benteng tidak hanya sekedar proyek pembangunan, tetapi juga merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat Pinrang. Dengan pengelolaan yang baik dan perhatian terhadap keguguran, bendungan ini diharapkan dapat terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang.

Salah seorang warga mengatakan “Berkunjung ke Bendungan Benteng ini banyak hal menarik yang bisa diperoleh. Area spot fotonya sangat menarik. Sehingga kami selalu ingin datang ke tempat itu,”

Tak hanya sebagai lokasi berfoto, Bendungan ini juga dimanfaatkan warga untuk mencari ikan. Ia menangkap ikan menggunakan jaring atau biasa disebut dalam bahas bugis yakni Jala’ sudah lama menangkap ikan di Bendungan Benteng tersebut. Bahkan dia mengaku mulai menangkap ikan sejak masih jadi pelajar. “Alhamdulillah. Karena sudah terbiasa, saya tidak merasa takut menangkap Ikan dengan ketinggian ini,” ungkapnya.

Tiap harinya, warga menangkap Ikan mulai pagi hingga petang dengan menggunakan alat jaring seadanya. “Jenis ikan yang banyak terjaring yakni ikan Tawes atau bahasa bugisnya Ikan Kandia,”. Ia mengaku, hasil tangkapan ikannya dijual ke pasar. “Syukur alhamdulillah, hasil penjualan ikan tersebut kami pakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ikan tersebut kami jual antara Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram. Setiap kali menangkap ikan, hasil tangkapannya bervariasi,” sambungnya.


Penulia : Siti Salsabila

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sydney Australia: Tuntas Sudah Dua Puluh Tahun Mengemban Harapan Ayah Mertuaku, alm. H. Abdul Kadir Yanggi, S.Ag.

Biografi Idhan Galib (Kepala Sekolah MtsN Negeri Pinrang)

Biografi Saefullah Nur Muhammad, S.E.